Materi-1 Aswaja 2024

 

 MATERI-1 ASWAJA

1.    Dakwah Walisongo

Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui dua jalur, yaitu:

a.    Jalur Utara (Syiria) : Mekah-Medinah-Damaskus (Syiria)-Baghdad-Goa (Gujarat)-Srilanka-Samudra Pasai (Sumatra Utara)

b.    Jalur Selatan (Yaman) : Mekah-Aden-Hadramaut (Yaman)-Goa (Gujarat)-Srilanka-Samudra Pasai (Sumatra Utara)

Pada abad ke-9 Daulah Abbasiyah mengirim para mubaligh yang bermadzhab Syafi’I ke wilayah Indonesia yang pada akhirnya mubaligh-mubaligh tersebut dikenal sebagai wali songo.

Para walisongo yang terkenal tersebut antara lain:

 a.    Syekh Maulana Malik Ibrahim

Maulana Malik Ibrahim juga dikenal sebagai Sunan Gresik, Kakek Bantal, dan Sunan Thandes. Beliau lahir di Kashan Persia dan wafat di desa Gapura Gresik.

Beliau yang pertama menyebarkan Islam di Indonesia. Beliau berdakwah kepada raja Majapahit dengan menyampaikan kebenaran Islam. Raja kemudian memberikan tanah di desa Gapura Gresik dan mempersilahkan untuk berdakwah dan mendirikan pesantren. 

b.    Raden Rahmat (Sunan Ampel)

Sunan Ampel adalah putra dari Syekh Ibrahim Asmoroqondi. Beliau lahir di Champa Vietnam dan wafat di Ampel Surabaya. Beliau berdakwah dengan mendirikan pesantren Ampeldenta. Beliau dikenal sabar dan tidak kenal lelah dalam berdakwah sehingga santri-santrinya tersebar ke seluruh nusantara. 

c.    Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)

Raden Makhdum Ibrahim adalah putra Sunan Ampel, ibunya adalah Nyi Ageng Manila (putri Bupati Tuban). Cara berdakwahnya sangat bijak, Beliau menguasai ilmu fiqh, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, dan lain-lain. Beliau juga berdakwah melalui seni antara lain suluk wijil, tembang tombo ati, dan alat musik bonang (sejenis gamelan) 

d.    Raden Qasim (Sunan Drajat)

Raden Qasim adalah putra dari Sunan Ampel.Beliau berdakwah melalui pendidikan akhlak bagi masyarakat. Beliau juga memiliki kepedulian tinggi pada fakir miskin. Sunan drajat mengajarkan Catur Piwulang, Sunan Drajat juga mengajarkan teknik membuat rumah. Sunan Drajat juga berdakwah melalui kesenia antara lain tembang macapat pangkur 

e.    Ja’far Shodiq (Sunan Kudus)

Sunan Kudus adalah putra dari Sunan Ngudung (Raden Usman Haji). Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam kesultanan Demak. Beliau mendduki posisi sebagai panglima perang, penasehat, dan hakim peradilan. Sunan Kudus banyak berdakwah di kalangan penguasa dan priyayi. Sunan Kudus banyak mengajarkan tentang penyempurnaan alat-alat pertukangan, kerajinan emas, pandai besi,dan lain-lain. 

f.     Raden Paku (Sunan Giri)

Raden Paku adalah putra dari Maulana Ishak dan Dewi Sekardadu (putri raja Blambangan).

Sunan Giri berdakwah dengan mendidirikan masjid dan pesantren. Beliau sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Jawa dan wilayah Timur Indonesia. Beliau juga seorang raja di Giri dengan gelar Prabu Sadmata. Beliau juga berdakwah melaui seni antara lain melalui tembang dolanan Jamuran, Padang Bulan, Cublak-cublak suweng 

g.    Raden Sahid (Sunan Kalijaga)

Raden Sahid adalah putra adipati Tuban. Sunan Kalijaga menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta suluk sebagai sarana dakwah. Diantara karyanya Lir Ilir, Lingsir wengi, gundhul gundhul pacul. Beliau juga pencipta layang kalimasada, wayang Petruk dadi raja grebeg maulid, sekatenan, dan lain-lain 

h.    Raden Umar Said (Sunan Muria)

Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Belia dienal sebagai pribadi yang mampu menyelesaikan permasalahan. Beliau dijadikan sebagai penengah dalam konflik internal di kesultanan Demak. Sunan Muria berdakwah secara lembut dan juga melalui seni antara lain tembang macapat sinom dan kinanthi 

i.      Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)

Syarif Hidayatullah merupakan seorang wali sekaligus raja. Beliau mendirikan Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati bersama putranya (Maulana Hasanuddin) melakukan ekspedisi ke Banten. Pada usia 89 tahun Sunan Gunung Jati mengundurkan diri dari jabatannya dan hanya berfokus dalam berdakwah 

Dakwah para wali melalui kebudayaan dan pendidikan yang berlangsung secara turun temurun. Pesantren sebagai tempat berdakwah melalui pendidikan terus berkembang. Pondok pesanteren memiliki lima unsur utama yaitu: Kyai, santri, masjid, pondok, dan kitab salaf (kitab kuning)

 

2.    Kelahiran NU

Nahdlatul Ulama didirikan di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H, bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M. Pendirinya adalah para ulama pengasuh pondok pesantren.

Tokoh pendiri NU adalah KH. Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syansuri.

Yang merumuskan dasar perjuangan NU adalah KH Hasyim Asy’ari (melalui Qanun Asasi Li Jam’iyah Nahdlatul Ulama)

Yang memberi nama NU Kyai Mas Alwi Abdul Aziz

Pencipta lambang NU Kyai Ridlwan Abdullah.

Pencipta lagu Yahlal Wathon KH Wahab Hasbullah

 

Tujuan didirikannya NU:

a.    Mengembangkan ajaran-ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah

b.    Melindungi ajaran Islam dari penyimpangan

c.    Untuk kejayaan Islam dan umatnya (izzul Islam wal muslimin)

 

3.    Ulama Pendiri NU

a.    KH. Hasyim Asy’ari

1)    Biografi

2)    Kedudukan dan karyanya

3)    Perjuangan dalam mendirikan Jam’iyah NU

4)    Perjuangan dalam pergerakan nasional

b.    KH. Abdul Wahab Hasbullah

1)    Biografi

2)    Kedudukan dan karyanya

3)    Organisasi yang dirintis

4)    Peranan dalam mendirikan NU

5)    Perjuangan dalam pergerakan nasional

c.    KH. Bisri Syansuri

1)    Biografi

2)    Kedudukan

3)    Lembaga pendidikan yang didirikan

4)    Peranan dalam mendirikan NU

5)    Perjuangan dalam pergerakan nasional

 

4.    Menghormati AlQur’an, Nabi, Sahabat, dan Ulama

a.    Menghormati Al Qur’an

1)    Kewajiban menghormati Al Qur’an:

·         Meyakini kebenaran Al Qur’an

·         Mempelajari dan mengamalkan ajaran Al Qur’an

·         Menyampaikan ajaran Al Qur’an dengan benar

·         Berjuang untuk tegaknya ajaran All Qur’an dengan penuh kesabaran

2)    Keutamaan membaca Al Qur’an

·         Membaca AlQur’an adalah ibadah

·         Pembaca AlQur’an akan dikumpulkan bersama malaikat pencatat amal baik

·         Pembaca AlQur’an tidak akan diliputi rasa takut menghadapi hari akhir

3)    Sikap menghormati Al Qur’an

·         Menyentuh, membawa, membaca AlQur’an dalam keadaan suci

·         Menempatkan mushaf AlQur’an di tempat yang mulia

·         Tidak membawa AlQur’an ke tempat sembarangan

4)    Tata cara menyiarkan Al Qur’an

·         Tadarus Al Qur’an (membaca AlQur’ansecara bersama-sama dan bergantian)

·         Takhtim Al Qur’an (khataman Al Qur’an)

·         Sema’an Al Qur’an (membaca AlQur’an secara hafalan dan disimak oleh hadirin)

·         Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ)

5)    Membiasakan diri membaca Al Qur’an

Umat muslim seharusnya membiasakan diri untuk membaca AlQur’an setiap hari.

 

b.    Menghormati Nabi Muhammad saw.

1)    Kewajiban mena’ati dan mencintai Nabi

·         Meyakini bahwa Nabi Muhammad saw. Adalah Nabi terakhir

·         Tunduk patuh menjalankan ajaran Nabi dan menjauhi larangannya

·         Mencintai beliau melebihi kepada orang lain

·         Memperingati hari kelahiran Nabi (Maulid Nabi)

·         Senantiasa membaca sholawat Nabi (misal Dibaan)

·         Menyebut nama Nabi didahului kata “sayyidina” dan apabila mendengar nama beliau disebut maka membaca sholawat nabi

2)    Macam-macam bacaan sholawat

·         Sholawat ibrahimiyah

·         Sholawat munjiyat

·         Sholawat fatih

·         Sholawat nariyah

·         Sholawat nuril anwar

3)    Adab membaca sholawat

·         Dilakukan dengan khidmat

·         Dilakukan dengan sungguh-sungguh tidak sambil bergurau

·         Dilakukan dengan sepenuh hati

·         Ketika membaca sholawat mahalul qiyam dilakukan sambil berdiri

4)    Keutamaan membaca sholawat

·         Melaksanakan perintah Allah swt.

·         Satu kali bacaan sholawat menurunkan rahmat Allah

·         Satu kali bacaan sholawat dapat mengangkat derajat bagi yang membaca

·         Satu kali bacaan sholawat mendapat 10 kebaikan

·         Memudahkan terkabulnya doa

·         Mendapatkan syafaat (pertolongan) dari rasulullah

·         Dapat menghapus dosa

 

c.    Menghormati Sahabat

Sahabat Nabi adalah setiap orang yang pernah bertemu Nabi Muhammad, beriman kepada Nabi dan meninggal dunia sebagai orang Islam.

1)    Peranan Sahabat Nabi

·         Berjasa dalam perjuangan Nabi

·         Setia membela Nabi

·         Mengajarkan dan menyebarkan ajaran Islam setelah Rasulullah wafat

·         Mengajarkan AlQur’an dan Hadits Rasulullah kepada para tabi’in (pengikut sahabat)

2)    Tatacara menghormati Sahabat Nabi

·         Meneladani sikap dan perilaku mereka dalam menaati dan mencintai Rasulullah

·         Meneladani ketabahan mereka dalam perjuangan mengajarkan Islam

·         Mengikuti sunnah para sahabat

·         Menyebut nama Sahabat Nabi didahului kata “sayyidina”

·         Jika mendengar nama sahabat disebut maka membaca radliyallahu anhu

3)    Sikap meneladani para Sahabat nabi

·         Mengamalkan pendapat para Sahabat Nabi

·         Mengamalkan ajaran para Sahabat Nabi

 

d.    Menghormati Ulama

1)    Peranan ulama dalam penyebaran ajaran Islam

·         Ulama adalah pewaris Nabi

·         Ulama tekun dan sabar dalam mengajarkan Islam

·         Ulama mendidik umat agar tekun beribadah dan berakhlakul karimah

·         Ulama mengajarkan dengan sabar, ramah, santun, dan rela berkorban demi perkembangan ajaran agama Islam

2)    Karomah dan barokah

·         Karomah adalah kemuliaan yang diberikan oleh Allah kepada hambanya yang sholeh

·         Barokah adalah bertambahnya kebaikan. Barokah merupakan wujud kecintaan kepada para ulama 

3)    Tata cara menghormati ulama

·         Bersilaturrahim kepda para ulama agar memperoleh ilmu dan nasehat keagamaan

·         Mengikuti petunjuk dan nasehat para ulama

·         Memohon doa agar memperoleh keberkahan dari Allah swt.

·         Mempelajari manaqib (riwayat hidup) para ulama

·         Meneladani sikap dan perilaku para ulama

·         Menziarahi makam para ulama

·         Mengadakan acara haul ulama untuk menumbuhkan kecintaan kepada ulama dan mewarisi serta melanjutkan perjuangan ulama

4)    Membiasakan diri menghormati ulama

·         Membiasakan diri berkunjung ke rumah ulama atau menziarahi makam ulama dapat menenangkan hati dan memperoleh barokah.

 

Tidak ada komentar untuk "Materi-1 Aswaja 2024"